NAME
: FAHMI RANDA SIREGAR.
NIM : 45.12.3.006.
MAJOR : TAFSEER HADIST INTERNATIONAL
STUDY : KAJIAN TEMATIK
AL-QUR’AN,KEMASYARAKATAN.
LECTURE
: USTZ.NUR AISAH SIMAMORA.
CHAPTER
: LUQMAN(10).
INTERPRETATION
BY : TAFSEER AT-TABARI.
القول في تأويل قوله تعالى : خَلَقَ
السَّمَاوَاتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَأَلْقَى فِي الأَرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ
تَمِيدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيهَا مِنْ كُلِّ دَابَّةٍ وَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ
مَاءً فَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيمٍ.
يقول تعالى ذكره: ومن حكمته أنه) خَلَقَ السَّمَاوَاتِ( السبع )بغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَها(،
وقد ذكرت فيما مضى اختلاف أهل التأويل في معنى قوله): بغَيْرِ عمَدٍ تَرَوْنَها ( وبيَّنا الصواب من
القول في ذلك عندنا.
وقد حدثنا ابن وكيع،
قال: ثنا معاذ بن معاذ، عن عمران بن حدير، عن عكرِمة، عن ابن عباس ) بغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَها
( قال: لعلها بعمد لا ترونها.
وقال: ثنا العلاء بن
عبد الجبار، عن حماد بن سلمة، عن حميد، عن الحسن بن مسلم، عن مجاهد قال: إنها بعمد
لا ترونها.
قال: ثنا يحيى بن آدم،
عن شريك، عن سماك، عن عكرِمة، عن ابن عباس قال: لعلها بعمد لا ترونها.
حدثنا ابن المثنى، قال:
ثنا محمد، عن سماك، عن عكرمة في هذا الحرف )خَلَقَ السَّمَواتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَها( قال: ترونها بغير عمد،
وهي بِعمد.
حدثنا بشر، قال: ثنا
يزيد، قال: ثنا سعيد، عن قَتادة )خَلَقَ السَّمَاوَاتِ بغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَها( قال: قال الحسن
وقَتادة: إنها بغير عمد ترونها، ليس لها عمد.
وقال ابن عباس)بغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا( قال: لها عمد لا ترونها.
وقوله): وَأَلْقَى فِي الأرْضِ رَوَاسِيَ أَنْ تَمِيدَ بِكُمْ
( يقول: وجعل على ظهر الأرض رواسي، وهي ثوابت الجبال أن
تميد بكم أن لا تميد بكم. يقول: أن لا تضطرب بكم، ولا تتحرّك يمنة ولا يسرة، ولكن
تستقرّ بكم.
كما حدثنا بشر، قال:
ثنا يزيد، قال: ثنا سعيد، عن قَتادة: )وألْقَى فِي الأرْضِ رَوَاسِيَ : ( أي: جبالا)أنْ تَمِيدَ بِكُمْ( أثبتها بالجبال، ولولا
ذلك ما أقرّت عليها خلقا.
وقوله): وَبَثَّ فِيها مِنْ كُلّ دابَّةٍ( يقول: وفرّق في الأرض
من كلّ أنواع الدوابّ. وقيل: الدوابّ اسم لكلّ ما أكل وشرب، وهو عندي لكلّ ما دبّ
على الأرض.
وقوله): وأنـزلْنا مِنَ
السَّماءِ ماءً فأنْبَتْنا فِيها مِنْ كُلّ زَوْجٍ كَرِيمٍ( يقول تعالى ذكره: وأنـزلنا
من السماء مطرا، فأنبتنا بذلك المطر في الأرض من كلّ زوج، يعني: من كل نوع من
النبات)كريم(، وهو الحسن النِّبتة.
كما حدثنا بشر، قال:
ثنا يزيد، قال: ثنا سعيد، عن قَتادة )مِنْ كُلّ زَوْجٍ كَرِيمٍ: ( أي حسن.
TAFSIR DEPAG
Ayat ini
menerangkan beberapa tanda dan bukti kekuasaan Allah yang terdapat di alam ini,
yaitu:
1. Menciptakan alam semesta dengan segala macam isinya, berupa planet-plenet yang tidak terhitung jumlahnya. Planet-planet yang banyak itu merupakan bola-bola besar yang terapung di angkasa luas. Dalam ayat ini disebutkan "tanpa tiang yang kamu melihatnya". Dari perkataan ini dapat dipahami bahwa langit itu mempunyai tiang, yakni ada suatu kekuatan yang menopangnya yang berfungsi sebagai tiang, sehingga planet-planet itu tidak jatuh berserakan. Hanya orang-orang yang berilmulah yang dapat melihat tiang-tiang yang kokoh itu.
2. Allah menciptakan gunung-gunung di permukaan bumi agar bumi itu stabil, tidak bergoncang, sehingga manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan dapat hidup tenang di atasnya, seakan-akan gunung itu merupakan. pasak yang dapat mengokohkan permukaan bumi seperti halnya tiang-tiang kapal yang menjulang, yang dapat menstabilkan kapal itu berlayar dan berlabuh di tengah lautan, sehingga ia tidak oleng. Di samping itu gunung juga mempunyai manfaat lain bagi manusia, di antaranya untuk mengatur pembagian dan penyaluran air hujan yang dicurahkan dari langit, sehingga air itu tetap ada di permukaan bumi sampai musim kemarau. Banyak lagi manfaat-manfaat gunung bagi manusia dan makhluk Allan yang lain.
3. Allah menciptakan di permukaan bumi itu binatang-binatang yang tidak dapat dihitung jumlahnya dan jenisnya, bentuk dan warnanya, sejak dari yang besar sampai kepada yang kecil yang tidak kelihatan oleh mata. Semua binatang yang diciptakan itu ada manfaat dan faedahnya. Kadang-kadang manusia, karena tidak mengetahui faedah dan guna binatang-binatang itu, mereka membunuh dan menumpasnya, sehingga tanpa mereka sadari timbullah kerusakan dan kekotoran di alam ini. Tetapi Allah mengetahui dengan pasti jumlah, jenis, warna, kegunaan dan faedah semua binatang-binatang yang diciptakan-Nya itu.
4. Allah SWT menurunkan hujan dari langit. Hujan itu berasal dari awan yang dihalau Nya ke suatu tempat tertentu, kemudian berubah menjadi hujan yang membasahi permukaan bumi. Dengan air hujan itu tumbuhlah segala macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam, dengan warna yang indah dan manfaat yang banyak.
1. Menciptakan alam semesta dengan segala macam isinya, berupa planet-plenet yang tidak terhitung jumlahnya. Planet-planet yang banyak itu merupakan bola-bola besar yang terapung di angkasa luas. Dalam ayat ini disebutkan "tanpa tiang yang kamu melihatnya". Dari perkataan ini dapat dipahami bahwa langit itu mempunyai tiang, yakni ada suatu kekuatan yang menopangnya yang berfungsi sebagai tiang, sehingga planet-planet itu tidak jatuh berserakan. Hanya orang-orang yang berilmulah yang dapat melihat tiang-tiang yang kokoh itu.
2. Allah menciptakan gunung-gunung di permukaan bumi agar bumi itu stabil, tidak bergoncang, sehingga manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan dapat hidup tenang di atasnya, seakan-akan gunung itu merupakan. pasak yang dapat mengokohkan permukaan bumi seperti halnya tiang-tiang kapal yang menjulang, yang dapat menstabilkan kapal itu berlayar dan berlabuh di tengah lautan, sehingga ia tidak oleng. Di samping itu gunung juga mempunyai manfaat lain bagi manusia, di antaranya untuk mengatur pembagian dan penyaluran air hujan yang dicurahkan dari langit, sehingga air itu tetap ada di permukaan bumi sampai musim kemarau. Banyak lagi manfaat-manfaat gunung bagi manusia dan makhluk Allan yang lain.
3. Allah menciptakan di permukaan bumi itu binatang-binatang yang tidak dapat dihitung jumlahnya dan jenisnya, bentuk dan warnanya, sejak dari yang besar sampai kepada yang kecil yang tidak kelihatan oleh mata. Semua binatang yang diciptakan itu ada manfaat dan faedahnya. Kadang-kadang manusia, karena tidak mengetahui faedah dan guna binatang-binatang itu, mereka membunuh dan menumpasnya, sehingga tanpa mereka sadari timbullah kerusakan dan kekotoran di alam ini. Tetapi Allah mengetahui dengan pasti jumlah, jenis, warna, kegunaan dan faedah semua binatang-binatang yang diciptakan-Nya itu.
4. Allah SWT menurunkan hujan dari langit. Hujan itu berasal dari awan yang dihalau Nya ke suatu tempat tertentu, kemudian berubah menjadi hujan yang membasahi permukaan bumi. Dengan air hujan itu tumbuhlah segala macam tumbuh-tumbuhan yang beraneka ragam, dengan warna yang indah dan manfaat yang banyak.
FAKTA ILMIAH
TENTANG GUN UNG DALAM AL-QUR’A N
Al Qur'an
mengarahkan perhatian kita pada fungsi geologis penting dari gunung yaitu : “Dan telah Kami jadikan di bumi ini
gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama
mereka..." (Q.S al-Anbiya:31). Dan :
“Dia menciptakan langit
tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di
permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang
biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari
langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”(Q.S
Luqman:10).
Sebagaimana
terlihat, dinyatakan dalam ayat tersebut bahwa gunung-gunung berfungsi mencegah
goncangan di permukaan bumi.Kenyataan ini tidaklah diketahui oleh siapapun di
masa ketika Al Qur'an diturunkan. Nyatanya, hal ini baru saja terungkap sebagai
hasil penemuan geologi modern. Dengan perpanjangannya yang menghujam jauh ke
dalam maupun ke atas permukaan bumi, gunung-gunung menggenggam
lempengan-lempengan kerak bumi yang berbeda, layaknya pasak. Kerak bumi terdiri
atas lempengan-lempengan yang senantiasa dalam keadaan bergerak. Fungsi pasak
dari gunung ini mencegah guncangan dengan cara memancangkan kerak bumi yang
memiliki struktur sangat mudah bergerak.
Menurut penemuan ini, gunung-gunung muncul
sebagai hasil pergerakan dan tumbukan dari lempengan-lempengan raksasa yang
membentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan bertumbukan, lempengan yang lebih
kuat menyelip di bawah lempengan yang satunya, sementara yang di atas melipat
dan membentuk dataran tinggi dan gunung. Lapisan bawah bergerak di bawah
permukaan dan membentuk perpanjangan yang dalam ke bawah. Ini berarti gunung
mempunyai bagian yang menghujam jauh ke bawah yang tak kalah besarnya dengan
yang tampak di permukaan bumi.
Dalam
tulisan ilmiah, struktur gunung digambarkan sebagai berikut :
Pada bagian
benua yang lebih tebal, seperti pada jajaran pegunungan, kerak bumi akan
terbenam lebih dalam ke dalam lapisan magma. (General Science, Carolyn Sheets,
Robert Gardner, Samuel F. Howe; Allyn and Bacon Inc. Newton, Massachusetts,
1985, s. 305) Dalam sebuah ayat, peran gunung seperti ini diungkapkan melalui
sebuah perumpamaan sebagai "pasak": "Bukankah Kami telah
menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?" (an-Naba:6-7)
Dengan kata lain, gunung-gunung menggenggam lempengan-lempengan kerak bumi
dengan memanjang ke atas dan ke bawah permukaan bumi pada titik-titik pertemuan
lempengan-lempengan ini. Dengan cara ini, mereka memancangkan kerak bumi dan
mencegahnya dari terombang-ambing di atas lapisan magma atau di antara
lempengan-lempengannya. Singkatnya, kita dapat menyamakan gunung dengan paku
yang menjadikan lembaran-lembaran kayu tetap menyatu. Fungsi pemancangan dari
gunung dijelaskan dalam tulisan ilmiah dengan istilah "isostasi".
Isostasi
bermakna sebagai berikut Isostasi:
Kesetimbangan
dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan
akibat tekanan gravitasi. (Webster's New Twentieth Century Dictionary, 2.
edition "Isostasy", New York, s. 975).Peran penting gunung yang
ditemukan oleh ilmu geologi modern dan penelitian gempa, telah dinyatakan dalam
Al Qur'an berabad-abad lampau sebagai suatu bukti Hikmah Maha Agung dalam
ciptaan Allah. "Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang
kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka..." (al-Anbiya:31).
Dan :
“Dia menciptakan langit
tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di
permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang
biakkan padanya segala macam jenis binatang. Dan Kami turunkan air hujan dari
langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.”(Q.S
Luqman:10).
Satu fakta
menarik tentang gunung adalah Allah jadikan sebagai penyeimbang berat ke bumi.
Sebab itulah gunung ada di seluruh benua, diimbangkan pula dengan lembah,
datarnya serta lurah disekitarnya. Ia memasak bumi dengan kekuatannya. Ini
menyebabkan berat planet bumi terus seimbang pada setiap sisi, menyebabkan
tetap beredar sejajar pada orbitnya.
No comments:
Post a Comment