NAME
: FAHMI RANDA SIREGAR.
NIM
: 45.12.3.006.
STUDY
: KAJIAN TEMATIK AL-QUR’AN,KEMASYARAKATAN.
LECTURE
: USTZ.NUR AISAH SIMAMORA.
CHAPTER
: AZ-ZUMAR(21).
INTERPRETATION
BY : TAFSEER AT-TABARI.
القول في
تأويل قوله تعالى : أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الأَرْضِ ثُمَّ
يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ
مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لأُولِي
الأَلْبَابِ (21)
يقول تعالى ذكره لنبيه محمد صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّم): أَلَمْ تَرَ ( يا محمد) أَنَّ اللَّهَ أَنـزلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً ( وهو المطر) فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الأرْضِ
( يقول:
فأجراه عيونا في الأرض، واحدها ينبوع, وهو ما جاش من الأرض.
وبنحو الذي قلنا في ذلك قال أهل التأويل.
* ذكر من قال ذلك:
حدثنا أبو كُرَيب, قال: ثنا ابن يمان, عن سفيان, عن جابر, عن
الشعبيّ, في قوله): فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الأرْضِ ( قال: كلّ ندى وماء في الأرض من السماء نـزل.
قال: ثنا ابن يمان, عن سفيان, عن جابر, عن الحسن بن مسلم بن بيان,
قال: ثم أنبت بذلك الماء الذي أنـزله من السماء فجعله في الأرض عيونا زرعا) مُخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ
( يعني: أنواعا مختلفة من بين حنطة وشعير وسمسم وأرز,
ونحو ذلك من الأنواع المختلفة ) ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ( يقول: ثم ييبس ذلك الزرع من بعد خُضرته, يقال للأرض إذا
يبس ما فيها من الخضر وذوى: هاجت الأرض, وهاج الزرع.
وقوله): فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا
( يقول: فتراه من بعد خُضرته ورطوبته قد يبس فصار أصفر,
وكذلك الزرع إذا يبس اصفرّ) ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا ( والحطام: فتات التبن والحشيش, يقول: ثم يجعل ذلك الزرع
بعد ما صار يابسا فُتاتا متكسرا.
وقوله): إِنَّ فِي ذَلِكَ لَذِكْرَى لأولِي الألْبَابِ ( يقول تعالى ذكره: إن في فعل الله ذلك كالذي وصف لذكرى
وموعظة لأهل العقول والحجا يتذكرون به, فيعلمون أن من فعل ذلك فلن يتعذر عليه
إحداث ما شاء من الأشياء, وإنشاء ما أراد من الأجسام والأعراض, وإحياء من هلك من
خلقه من بعد مماته وإعادته من بعد فنائه, كهيئته قبل فنائه, كالذي فعل بالأرض التي
أنـزل عليها من بعد موتها الماء, فأنبت بها الزرع المختلف الألوان بقدرته.
TAFSIR DEPAG
Pada ayat ini Allah SWT
memerintahkan manusia memikirkan salah satu dari suatu proses kejadian di alam
ini. yaitu proses turunnya hujan dan tumbuhnya tanam-tanaman di permukaan bumi
ini. Kalau diperhatikan seakan-akan kejadian itu merupakan suatu siklus yang
dimulai pada suatu titik-titik dalam suatu lingkaran, dimulai dari adanya
sesuatu,kemudian berkembang menjadi besar, kemudian tua, kemudian meninggal
atau tiada. kemudian mulai pula suatu kejadian yang baru lagi dan begitulah
seterusnya sampai kepada suatu masa yang ditentukan Allah, yaitu masa
berakhirnya kejadian alam ini.
Contohnya ialah air hujan yang turun dari langit menyirami permukaan bumi, sehingga bumi yang semulanya tandus dan kering, menjadi basah dan berair. Air hujan itu sebagian disimpan di dalam bumi dengan adanya akar pohon-pohonan yang ada di hutan-hutan kemudian meresap ke dalam bumi, merupakan persediaan air bagi manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan makhluk Tuhan yang lain di masa musim kemarau nanti.
Contohnya ialah air hujan yang turun dari langit menyirami permukaan bumi, sehingga bumi yang semulanya tandus dan kering, menjadi basah dan berair. Air hujan itu sebagian disimpan di dalam bumi dengan adanya akar pohon-pohonan yang ada di hutan-hutan kemudian meresap ke dalam bumi, merupakan persediaan air bagi manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan makhluk Tuhan yang lain di masa musim kemarau nanti.
Pada bumi yang gundul dan tandus,
sebahagian besar dari air hujan itu tidak dapat ditahan oleh bumi. Air itu
langsung mengalir ke laut yang kadang-kadang berupa banjir besar yang menjadi
malapetaka bagi manusia. Adakalanya air itu langsung dimanfaatkan oleh manusia,
binatang dan tumbuh-tumbuhan. Maka tumbuhlah tumbuh-tumbuhan, sejak dari benih
kemudian menjadi besar, berbunga yang beraneka warna, berbuah, kemudian mati,
untuk tumbuh lagi. Buahnya bermanfaat bagi manusia, binatang dan
tumbuh-tumbuhan. Ada yang dimakan, ada pula yang diolah untuk
keperluan-keperluan lain. Daun tumbuh-tumbuhan yang gugur kemudian menjadi
hancur bersama tanah dapat menjadi pupuk bagi bagi tanam-tanaman yang lain.
Demikianlah, dari turunnya hujan,
tumbuhlah tumbuh-tumbuhan dan berkembang-biaknya binatang ternak dan
sebagainya, manusia memperoleh nikmat yang tiada taranya, sejak dari nikmat
berupa makanan dan minuman, juga nikmat yang berupa perasaan, seperti perasaan
senang dan gembira melihat pemandangan yang indah di pegunungan yang diliputi
oleh pohon-pohonan, perasaan senang melihat bunga yang sedang mekar, air yang
mengalir di sungai, bunyi burung yang merdu diselingi dengan bunyi tetesan air
yang jatuh dari atas tebing batu, binatang ternak yang makan di padang rumput
yang sedang menghijau.
Jika dilihat proses air yang mengalir ke laut, maka air itu menguap oleh terik panas matahari, kemudian menjadi awan yang bergumpal, dihalau kembali oleh angin ke suatu tempat sehingga menurunkan hujan.
Jika dilihat proses air yang mengalir ke laut, maka air itu menguap oleh terik panas matahari, kemudian menjadi awan yang bergumpal, dihalau kembali oleh angin ke suatu tempat sehingga menurunkan hujan.
Fakta Ilmiah Siklus Air dalam Al-Qur'an
Telah
kita ketahui bersama tentang Siklus perputaran Air, ini pertama kali
digambarkan oleh Bernard Manessy pada tahun 1580 dikatakan Air menguap dari
laut membentuk awan, awan bergerak kedaratan,lalu turun hujan, hujan ini
mengalir lagi ke laut dan kembali menguap , dan siklusnya terpenuhi. Semua
orang berfikir abad 7 SM kepercayaan MEltis dia berkata bahwa percikan air
laut, dibawa oleh angin, dan terbawa ke daratan sebagai hujan. Orang-orang
tidak tahu bagaimana Air Bawah Tanah ,Sumber mata air darimana mereka datang?
Jadi mereka berfikir karena daya dorong angin pada air lalu jatuh ke daratan sebagai
hujan, dan air hujan ini meresap ke dalam tanah, dan kembali ke laut melalui
"jalan rahasia".inilah teori Decrates. Teori ini dipercayai sampai
abad 17.
Teori
Aristoteles dipercayai sampai abad 19, Aristoteles mengatakan bahwa Air menguap
dari tanah, lalu berkondensasi di dalam gua besar di pegunungan,kemudian gua
ini membentuk sebuah danau dan memunculkan sebuah mata air.
“Sumber mata air darimana mereka datang?” Al-Qur-‘an menjawab pertanyaan ini bahwa Air Bawah tanah, sumber dari mata air itu dikarenakan serapan dari air hujan. Dikatakan dalam surah Zumar ayat 21 : “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu menyerapkannya kedalam permukaan air tanah ke dalam sumber matar air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal”.(Q.S. Az-Zumar : 21 )
PEsan ini diulang dalam Surat Rum ayat 24 : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya”. (Q.S. Ar-Rum :24 )
“Sumber mata air darimana mereka datang?” Al-Qur-‘an menjawab pertanyaan ini bahwa Air Bawah tanah, sumber dari mata air itu dikarenakan serapan dari air hujan. Dikatakan dalam surah Zumar ayat 21 : “Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, lalu menyerapkannya kedalam permukaan air tanah ke dalam sumber matar air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu ia menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal”.(Q.S. Az-Zumar : 21 )
PEsan ini diulang dalam Surat Rum ayat 24 : “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia menurunkan air hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakan akalnya”. (Q.S. Ar-Rum :24 )
Lalu surat Mu’minun(23) ayat 18 : “Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu tersimpan di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa menghilangkannya”
Lalu surah Hijr(15) ayat 22“Dan Kami mengirimkan angin yang menyuburkan/mengisi (lawaqih) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu air dengan ukuran tertentu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya”. (Q.S. Al-Hijr : 22 )
Kata
Arab yang digunakan disini adalah “Lawaqih” bentuk jamak dari “Laqih” yang
diambil dari kata “laqaha” yang berarti menyuburkan atau untuk mengisi.Angin
yang membawa serbuk, tepung sari, yang menyuburkan awan lalu hujan turun, Angin
menyebabkan awan bergabung dan terjadilah kondensasi dan halilintar dan hujan
turun dari awan.Jadi Al-Qur’an menggambarkan Siklus Penuh dari Air. Bagaimana
Air menguap?membentuk awan bergerak kedaratan, caranya turun hujan, dan cara
kembali ke lautan dalam beberapa tahap.
Perhatikan Surat Nur(23) ayat 43 :
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, kami mengirimkan awan-awan sebanyak gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan”.
Perhatikan Surat Nur(23) ayat 43 :
“Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, kami mengirimkan awan-awan sebanyak gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan”.
Apa
maksud Al-Qur’an mengatakan “kami mengirimkan awan-awan sebanyak
gunung-gunung”? hari ini apabila sesorang naik Pesawat Terbang mereka akan
menyadari ketika pesawat terbang terbang di atas awan, dia melihat ke awan
dibawahnya dia akan melihat bahwa awan-awan itu akan nampak sebanyak
gunung-gunung. Al Qur’an mengatakan ini 1400 tahun yang lalu. Tidak ada pesawat
udara 1400 tahun yang lalu.Al-Qur’an menggambarkan Siklus Air dalam berbagai
tempat dengan perincian yang hebat. maksudnya ayat satu dan yang lain saling
berhubungan, ada ayat yang menceritakan penguapan, ada ayat yang menceritakan
kondensasi, menceritakan halilintar dan ada jug ayat yang menceritakn
keseluruhan dari siklus ini. so check it out.
Siklus Air juga diulang dalam surah :
Surat Naba(78) ayat 12-14 : “dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,”
Siklus Air juga diulang dalam surah :
Surat Naba(78) ayat 12-14 : “dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh, dan Kami jadikan pelita yang amat terang (matahari), dan Kami turunkan dari awan air yang banyak tercurah,”
Surat Ruum(30) ayat 48 :
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira”.
“Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya tiba-tiba mereka menjadi gembira”.
Dan Dialah yang meniupkan angin
sebagai pembawa berita gembira sebelum kedatangan rahmat-Nya (hujan); hingga
apabila angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang
tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu, maka Kami keluarkan dengan
sebab hujan itu pelbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan
orang-orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. (Q.S.
Al-A’raaf : 57 )
“Allah telah menurunkan air (hujan) dari langit, maka mengalirlah air di lembah-lembah menurut ukurannya, maka arus itu membawa buih yang mengembang. Dan dari apa (logam) yang mereka lebur dalam api untuk membuat perhiasan atau alat-alat, ada (pula) buihnya seperti buih arus itu. Demikianlah Allah membuat perumpamaan (bagi) yang benar dan yang bathil. Adapun buih itu, akan hilang sebagai sesuatu yang tak ada harganya; adapun yang memberi manfaat kepada manusia, maka ia tetap di bumi. Demikianlah Allah membuat perumpamaan-perumpamaan”. (Q.S. Ar-Ra’d : 17 )
“Dialah yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih. Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak.” (Q.S. Al-Furqaan: 48-49 )
Surah Fatir(35) ayat 9 : “Dan Allah, Dialah Yang mengirimkan angin; lalu angin itu menggerakkan awan, maka Kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu Kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.”
Surah Yasin(36) ayat 34 : “Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,”
Surah Jatsiyah(45) ayat 5 :
“Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkanNya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat pula tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal”. (Q.S. Al-Jatsiyah : 5 )
Surat Qof (50) ayat 9-10 : “Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfa`atnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun”,
“Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum. Kamukah yang menurunkannya dari awan ataukah Kami yang menurunkan?Kalau Kami kehendaki niscaya Kami jadikan dia asin, maka mengapakah kamu tidak bersyukur?”(Q.S. Al-Waaqi’ah : 68-70)
Allah
S.W.T Berkali-kali memperingati dengan kata "Sesungguhnya Disana Terdapat
Tanda Dan Pelajaran Bagi Orang Yang Berakal"Allah S.W.T Sengaja
Memberitakan Kepada Al-Qur'an Dengan Tidak Terlalu Mencolok, Namun Seperti
Memiliki Sebuah Bahasa Code,... Karna Allah S.W.T Menyuruh kita untuk Carilah
tanda-tanda Kebesarannya Dan Pengetahuannya Didalam Al-Qur'an, Yang Menjadi
Sumber Pengetahuan Yang Sudah Kita Pelajari Atau Bahkan Yang Belum Kita
Ketahui.
PEDOMAN HIDUP AL-QUR'AN N AL-HADIST....
No comments:
Post a Comment